Menurut Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Banjarnegara, Ir Dwi Atmadji, pengawasan hewan dilakukan mulai dari lalu-lintas dan pada saat penyembelihan. Hal ini bertujuan agar hewan yang dikurbankan sehat dan layak dikonsumsi.
"Saat ini tim sudah mulai turun untuk mengawasi pada pasar hewan. Satu tim ada tiga orang," ungkap Dwi Atmadji kepada Wawasan, Selasa (3/11).
Tim pemantau kesehatan ini, lanjut dia, akan memeriksa setiap hewan yang masuk ke pasar. Bagi hewan yang sehat diberikan surat keterangan sehat yang ditandatangani dokter hewan.
Bagi hewan yang tidak sehat maka direkomendasikan agar diobati dan tidak boleh disembelih. Adapun hewan yang berasal dari luar Banjarnegara dimintai surat keterangan sehat dari pemerintah asal. "Pemeriksaan tidak dipungut biaya, karena untuk kepentingan keagamaan," katanya.
Adapaun pada hari H juga akan disebar petugas ke semua wilayah. Mereka akan bekerja sama dengan perangkat desa untuk memantau. Sejumlah penyakit hewan yang perlu diwasapadi karena bisa menular ke manusia diantaranya anthrax dan cacing hati. Beberapa ciri hewan yang tidak sehat adalah badan kusut, kurus.
"Namun untuk cacing hati seringkali hewan yang terjangkit tidak menunjukkan ciri-cirinya, terutama yang tingkat serangan belum parah. Namun saat disembelih baru bisa dilihat pada hatinya. Kalau terdapat cacing maka hati tidak boleh dimakan, sedangkan daging bisa dikonsumsi," jelas dia.
Harga naik
Pasar hewan di Banjarnegara ada di Purworejo Klampok, Purwonegoro, Rakit, Wanadadi, Karangkobar, Batur, Kalibening, Mandiraja, dan Banjarnegara. Selain untuk mencegah peradaran daging tidak layak konsumsi, lanjut dia, pengawasan ini juga untuk mendata jumlah hewan yang dikorbankan.
Hal tersebut guna mengetahui jumlah populasi hewan ternak di Banjarnegara.
Data di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, populasi hewan ternak di Banjarnegara saat ini antara lain domba sebanyak 107.272 ekor, kambing 179.879 ekor, dan sapi 40.000 ekor. Adapun jumlah hewan yang dikurban meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
COPAS dari : www.wawasandigital.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar